MEMBANGKITKAN DESA WISATA SEJARAH MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI LOKASI BENTENG ORANGE, KWANDANG

Authors

  • Magdalena Baga UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
  • Farid Muhammad Universitas Negeri Gorontalo
  • Muzdalifah Mahmud Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.35326/pkm.v6i1.1761

Keywords:

Bahasa Inggris; Benteng; Desa Wisata; Sejarah

Abstract

Pencanangan pemerintah Provinsi Gorontalo mengenai Geopark mendorong para akademisi untuk menelaah potensi Gorontalo dari segi warisan budaya, karena salah satu pilar dari Geopark adalah cultural diversity (keberagaman budaya). Gorontalo memiliki potensi keberagaman budaya, akan tetapi tempat-tempat yang memiliki warisan kebudayaan tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat maupun pemerintah setempat. Padahal, daerah itu memiliki nilai kesejarahan yang dapat menunjukkan bagaimana kebudayaan di Gorontalo berkembang, juga bagaimana masyarakat Gorontalo berhubungan dengan bangsa lain. Kwandang adalah salah satu daerah tertua di Gorontalo. Nama daerah ini sejak abad ke-17 telah disebut-sebut dalam catatan kolonial Belanda berkaitan dengan keberadaan benteng Orange. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menjadikan desa Jembatan Merah di mana terdapat Benteng Orange sebagai desa siap wisata Internasional melalui pelatihan Bahasa Inggris pada masyarakatnya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan melalui pendampingan pembelajaran bahasa asing, juga membangkitkan kesadaran terhadap potensi wisata sejarah bagi desa. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan hampir dua bulan di desa Jembatan Merah oleh mahasiswa yang sedang berkegiatan KKN. Kegiatan berlangsung di sekolah dan posko mahasiswa.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-04-30