Main Article Content
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan dampak COVID-19 terhadap bahasa dan kebudayaan masyarakat, khususnya di Ternate. Pada aspek bahasa ada anomali-anomali yang muncul sebagai akibat dari masyarakat mempercakapkan sebab akibat dari deraan virus ini. Sementara pada aspek kebudayaan, ada kebiasaan baru yang menyimpang dari kebiasaan keseharian masyarakat. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menguraikan sejumlah anomali bahasa yang tejadi atau menyebar di masyarakat Kota Ternate. Pada anomali bahasa, maksim yang paling menonjol adalah maksim relevansi karena ketidakselarasan yang dibangun sebagai bentuk anomali pada dasarnya dipahami oleh penutur dan mitra tutur. Sementara tujuan anomali bahasa yang banyak dijumpai adalah imbauan, sindiran, ejekan, dan gurauan. Untuk anomali budaya, ditemukan banyak tindakan yang tidak selaras dengan kebiasaan dan adat-istiadat masyarakat sehari-hari. Fenomena jabat tangan, penggunaan masker, larangan bersilaturahmi, ketiadaan tahlilan pada saat orang meninggal, penolakan pemakaman, sekolah dengan metode virtual, dan lain-lainnya adalah bentuk-bentuk anomali kebudayan karena sikap dan tindakan itu tidak selaras dengan kebiasaan masyarakat umumnya. Untuk tujuan anomali kebudayaan, masyarakat terpaksa harus melakukan tindakan yang tidak sebanding dengan praktik kebudayaan sehari-hari karena masyarakat perlu mengadaptasi pandemi yang mengancam.
Keywords
Article Details
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
