Main Article Content
Abstract
Perkembangan populasi penduduk di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) menyebabkan terjadinya perubahan pola pemanfaatan Sumberdaya Alam (SDA). Hal tersebut berakibat pada maraknya fenomena alih fungsi lahan yang pada gilirannya akan berdampak pada meningkatnya erosi dan kerusakan lahan. Jika fenomena tersebut terus terjadi maka akan berdampak pada penurunan daya dukung lahan bagi fungsi ekologis DAS dan juga timbulnya lahan kritis. Banyaknya perubahan penggunaan lahan menyebabkan penurunan kualitas pada Sub DAS Cikapundung, salah satunya di daerah Daerah Tangkapan Air (DTA) Cipaheut yang terletak pada Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kab Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lahan kritis pada DTA Cipaheut dengan menggunakan kemampuan teknologi drone. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan analisis deskriptif dan kuantitatif.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DTA Cipaheut didominasi oleh kerapatan vegetasi yang buruk (51,47%). Data DEM menunjukkan bahwa DTA Cipaheut didominasi lereng yang curam (48,20%). Data survei lapangan menunujukkan bahwa tingkat bahaya erosi didominasi dengan kategori berat yakni pada penggunaan lahan tegalan. Manajemen lahan di DTA Cipaheut termasuk kelas sedang. Secara keseluruhan berdasarkan hasil penilaian didapatkan hasil bahwa lahan di DTA Cipaheut 54,020% dalam kategori kritis dan 43,567% dalam kategori sangat kritis.
Keywords
Article Details
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
