Main Article Content

Abstract

Salah satu wilayah pesisir di Jawa Timur adalah Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Strategi pengembangan wilayah pesisir pada Kab Trenggalek tertuang pada Peraturan Daerah (Perda) No. 15 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Trenggalek Tahun 2012-2032. Penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus serta berfokus pada keberlanjutan pembangunan wilayah pesisir pada Kecamatan Watulimo Kab. Trenggalek. Data didapatkan menggunakan obsevasi, dokumentasi, serta wawancara dengan kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Trenggalek) juga masyarakat pada lingkungan pantai Prigi Kab. Trenggalek. Teknik analisa data menggunakan model interaktif yaitu mengumpulkan data, kondensasi data, menyajikan data serta menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh bahwa keberlanjutan pembangunan wilayah pesisir di Kec. Watulimo Kab. Trenggalek mencakup (1) ekologi, Keberadaan Teluk Prigi memberi manfaat pada bidang Pariwisata, Perikanan dan Kelautan yakni Pantai Prigi, Pantai Damas, Pantai Cengkrong, Hutan Wisata Mangrove, Pantai Pasir Putih Karanggongso serta Pantai Mutiara.  (2) ekonomi, Rendahnya pendapatan nelayan pada daerah Prigi diberikan pengaruh oleh kondisi alam juga, yang menjadikan kegiatan menangkap ikan tak bisa terlaksana sepanjang tahun serta (3) sosial, Program pemberdayaan masyarakat nelayan pada daerah Prigi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah untuk memberikan peningkatan pada masyarakat nelayan namun program itu belumlah berjalan optimal.

Keywords

Keberlanjutan Pembangunan Wilayah Pesisir Teluk Prigi

Article Details

How to Cite
Wahyudi, A., & Lubis, L. (2023). Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Suistanable Development di Kabupaten Trenggalek. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 9(4), 813–823. https://doi.org/10.35326/pencerah.v9i4.2815

References

  1. Brundtland Commission. (1987). The World Commission on Environment and Development. In Our Common Future: Report of the World Commission on Environment and Development (Vol. 4). Oxford University Press.
  2. Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset : Memilih di antara Lima Pendekatan. Pustaka Pelajar.
  3. Ekosafitri, K. H., Rustiadi, E., & Yulianda, F. (2017). Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah Berdasarkan Infrastruktur Daerah: Studi Kasus Kabupaten Jepara. Journal of Regional and Rural Development Planning, 1(2), 145. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.2.145-157
  4. Fisu, A. A. (2017). Identifikasi Awal Lokasi Rencana Pelabuhan Di Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek. UPNVJ Journal. https://doi.org/10.31227/osf.io/c82h6
  5. Hariyanto, S. (2014). ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI PANTAI PRIGI KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO, 2(1), 55–70. http://jurnal-unita.org/index.php/bonorowo/article/view/31
  6. Harris, J., Wise, T., Gallagher, K., & Goodwin, N. R. (2001). A Survey of Sustainable Development : Social And Economic Dimensions. Island Press.
  7. Hindrajit, Rianto, B., & Arieffiani, D. (2015). Pengembangan Model Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Berbasis Pada Diversifikasi Usaha Pengolahan Ikan Tangkap Di Pesisir Selatan Kabupaten Trenggalek. Seminar Nasional Kelautan X.
  8. Kristian, I. (2019). Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu Dan Berkelanjutan Yang Berbasis Masyarakat. Jurnal Rasi, 1(1).
  9. Lasabuda, R. (2013). PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN DALAM PERSPEKTIF NEGARA KEPULAUAN REPUBLIK INDONESIA. JURNAL ILMIAH PLATAX, 1(2), 92. https://doi.org/10.35800/jip.1.2.2013.1251
  10. Marliana, D., Sarwono, & Razikin, M. (2013). Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Sustainable Development di Kabupaten Sampang (Studi pada BAPPEDA Kabupaten Sampang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 1(3), 80–86. http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/96
  11. Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods. https://books.google.co.id/books?id=p0wXBAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
  12. Nengsih, N. S. (2020). Penerapan indikator pembangunan berkelanjutan di daerah pesisir dalam keanekaragaman hayati laut untuk mensejahterakan masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 1(2), 151–162.
  13. Rimadevi, G., Indah Mindarti, L., & Hanafi, I. (2022). Evaluasi Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Pembangunan Berkelanjutan di Pantai Ngliyep Kabupaten Malang (Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 8(2), 184–192. https://jiap.ub.ac.id/index.php/jiap/article/view/1246
  14. Rizal, A. (2013). Disparitas Pembangunan Wilayah Pesisir (Studi Kasus Kabupaten Tasikmalaya). Jurnal Akuatika Indonesia, 4(2), 245181.
  15. Sompotan, H. B. (2016). Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir. Jurnal Hukum Unsrat, 22(7), 1–7.
  16. Susilo, E., Purwanti, P., & Lestariadi, R. A. (2015). Keberlanjutan “Kejung Samudra” dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Mangrove Di Pancer Cengkrong Dan Damas, Pantai Prigi, Trenggalek. Jurnal Kebijakan Sosek KP, 5(2), 19–25.
  17. Trinanda, T. C. (2017). Pengelolaan Wilayah Pesisir Indonesia Dalam Rangka Pembangunan Berbasis Pelestarian Lingkungn. Jurnal Matra Pembaruan, 1(2), 75–84. http://jurnal.kemendagri.go.id/index.php/mp/article/view/398/258
  18. Yin, R. K. (2008). Studi kasus desain dan metode. Raja Grafindo Persada.