Main Article Content
Abstract
Pembangunan wilayah perbatasan merupakan pusat perhatian pemerintah baik daerah maupun pusat. Upaya terencana ini bertujuan untuk mengubah wilayah yang dihuni oleh komunitas dengan berbagai permasalahan sosial, ekonomi dan keterbatasan fisik, terutama dalam pemberdayaan perempuan perbatasan. Keterbatasan sumber daya maupun akses wilayah yang dihadapi perempuan menjadikan mereka rentan terhadap kemiskinan, eksploitasi hingga kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan eksplorasi data primer dan sekunder berbasis repositori daring. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka tidak terstruktur. Penelusuran daring terhadap data BPS dan menggunakan data kabupten/kecamatan di perbatasan. Berdasarkan pembahasan, temuan studi awal penelitian ini yaitu belum adanya inisiatif pengarusutamaan gender (PUG) pada sektor pembangunan wisata perbatasan di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau. Sehingga keterbatasan perempuan terhadap akses kepariwisataan ditandai dengan rendahnya partisipasi mereka dalam pembangunan. Artinya bahwa pengarusutamaan gender dalam pembangunan masih perlu di evaluasi dalam pembangunan berkelanjutan daerah.
Keywords
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
