Main Article Content

Abstract

Pembangunan wilayah perbatasan merupakan pusat perhatian pemerintah baik daerah maupun pusat. Upaya terencana ini bertujuan untuk mengubah wilayah yang dihuni oleh komunitas dengan berbagai permasalahan sosial, ekonomi dan keterbatasan fisik, terutama dalam pemberdayaan perempuan perbatasan. Keterbatasan sumber daya maupun akses wilayah yang dihadapi perempuan menjadikan mereka rentan terhadap kemiskinan, eksploitasi hingga kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan eksplorasi data primer dan sekunder berbasis repositori daring. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka tidak terstruktur. Penelusuran daring terhadap data BPS dan menggunakan data kabupten/kecamatan di perbatasan. Berdasarkan pembahasan, temuan studi awal penelitian ini yaitu belum adanya inisiatif pengarusutamaan gender (PUG) pada sektor pembangunan wisata perbatasan di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau. Sehingga keterbatasan perempuan terhadap akses kepariwisataan ditandai dengan  rendahnya partisipasi mereka dalam pembangunan. Artinya bahwa pengarusutamaan gender dalam pembangunan masih perlu di evaluasi dalam pembangunan berkelanjutan daerah.

Keywords

Border Tourism Gender Pembangunan Pengarusutamaan

Article Details

How to Cite
Arieta, S., Niko, N., Rahmaniah, S. E., Rupita, R., & Igiasi, T. S. (2022). Pembangunan Pariwisata Perbatasan (Border Tourism) Berbasis Pengarusutamaan Gender: Suatu Studi Pendahuluan di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 8(3), 615–628. https://doi.org/10.35326/pencerah.v8i3.2151