Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi proses konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap pola hidup bertoleransi antara umat beragama dan 2) mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi munculnya konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap pola hidup bertoleransi antara umat beragama. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap cara hidup bertoleransi antarumat beragama berpegang pada teori konstruksi sosial Peter L. Berger, yakni dibagi menjadi dua tahapan, antara lain sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Pada tahap sosialisasi primer, yang memegang peranan penting dalam memberikan pembelajaran serta menginternalisasikan cara hidup dan sikap bertoleransi antarumat beragama kepada anggota keluarga adalah orang tua yang dituakan dalam rumah tangga. Proses konstruksi sosial secara sekunder melalui pembelajaran di lingkungan masyarakat, baik itu melalui sekolah formal maupun melalui tetua adat, tokoh agama dan lain-lain. Kaitannya dengan sikap dan cara hidup bertoleransi antarumat beragama, maka dalam ketetapan adatpun masyarakat dituntut untuk saling menghargai, menghormati, menerima perbedaan baik itu agama, suku, maupun adat tradisi. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi munculnya konstruksi sosial terhadap cara hidup bertolansi antarumat beragama pada masyarakat Namlea, yakni budaya, pendidikan, sosial kemasyarakatan, ekonomi, dan agama.
Keywords
Article Details
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

References
- Berger, P.L. (1994). Langit Suci: Agama sebagai Realitas Sosial. Pustaka LP3ES.
- Berger, Peter L, & Luckmann, T. (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan. LP3ES.
- Buton, L. H., Susiati, S., Masniati, A., Tuasalamony, K., Hatuwe, R. S. M., Tahir, S. Z. Bin, Tenriawali, A. Y., & Marasabessy, R. N. (2020). Membangun Ketahanan Relegius Anak Melalui Active Parental Involvement. Islam Nusantara, 04(01), 111–125.
- Fatimah, F., Susiati, S., Jelira, N. F., Umanailo, C. B., & Tahir, S. Z. Bin. (2021). Environmental Ethics of Kaki Air Village Community at Teluk Kaiely District, Buru Regency. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 1(3), 355–362.
- Ismail, A. (2010). Refleksi Pola Kerukunan Umat Beragama (Fenomena Keagamaan di Jawa Tengah, Bali dan Kalimantan Barat). Analisa, XVII(02), 175–186.
- Mahadi, U. (2013). Membangun Kerukunan Masyarakat Beda Agama Melalui Interaksi Dan Komunikasi Harmoni Di Desa Talang Benuang Provinsi Bengkulu. Kajian Komunikasi, 1(1), 51–58.
- Masniati, A., Susiati, S., Tuasalamony, K., Hatuwe, R. S. M., Buton, L. H., Taufik, T., Bugis, R., Iye, R., & Harziko, H. (2021). Implementasi Nilai Budaya Lokal Sebagai Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Buru. Sang Pencerah, 7(2), 292–310.
- Muhammad Quthub. (1991). Integritas Individu dan Masyarakat. Mantiq.
- Rahman, F. (2019, February). Save the world versus man-made disaster: A cultural perspective. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 235, No. 1, p. 012071). IOP Publishing.
- Sahib, H., Rahman, F., Duli, A., & Asba, A. R. (2019, May). Customary Forest Conservation through Informal Knowledge System of Ammatowa Community. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 270, No. 1, p. 012042). IOP Publishing.
- Saleh, N. J., Yassi, A. H., & Rahman, F. (2021). Strategy of Apology in Buginese: A Sociolinguistic Study. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 4(2), 188-196.
- Suhasran, S. (2018). Pola Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Soppeng. Al-Adyan, 5(103–134).
- Tuasalamony, K., Hatuwe, R. S. M., Susiati, SusiatiMasniati, A., & Nilawati, M. R. (2020). Pengembangan Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Negeri 5 Namlea. Pedagogy, 7(2), 81–91.
References
Berger, P.L. (1994). Langit Suci: Agama sebagai Realitas Sosial. Pustaka LP3ES.
Berger, Peter L, & Luckmann, T. (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan. LP3ES.
Buton, L. H., Susiati, S., Masniati, A., Tuasalamony, K., Hatuwe, R. S. M., Tahir, S. Z. Bin, Tenriawali, A. Y., & Marasabessy, R. N. (2020). Membangun Ketahanan Relegius Anak Melalui Active Parental Involvement. Islam Nusantara, 04(01), 111–125.
Fatimah, F., Susiati, S., Jelira, N. F., Umanailo, C. B., & Tahir, S. Z. Bin. (2021). Environmental Ethics of Kaki Air Village Community at Teluk Kaiely District, Buru Regency. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 1(3), 355–362.
Ismail, A. (2010). Refleksi Pola Kerukunan Umat Beragama (Fenomena Keagamaan di Jawa Tengah, Bali dan Kalimantan Barat). Analisa, XVII(02), 175–186.
Mahadi, U. (2013). Membangun Kerukunan Masyarakat Beda Agama Melalui Interaksi Dan Komunikasi Harmoni Di Desa Talang Benuang Provinsi Bengkulu. Kajian Komunikasi, 1(1), 51–58.
Masniati, A., Susiati, S., Tuasalamony, K., Hatuwe, R. S. M., Buton, L. H., Taufik, T., Bugis, R., Iye, R., & Harziko, H. (2021). Implementasi Nilai Budaya Lokal Sebagai Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Buru. Sang Pencerah, 7(2), 292–310.
Muhammad Quthub. (1991). Integritas Individu dan Masyarakat. Mantiq.
Rahman, F. (2019, February). Save the world versus man-made disaster: A cultural perspective. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 235, No. 1, p. 012071). IOP Publishing.
Sahib, H., Rahman, F., Duli, A., & Asba, A. R. (2019, May). Customary Forest Conservation through Informal Knowledge System of Ammatowa Community. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 270, No. 1, p. 012042). IOP Publishing.
Saleh, N. J., Yassi, A. H., & Rahman, F. (2021). Strategy of Apology in Buginese: A Sociolinguistic Study. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 4(2), 188-196.
Suhasran, S. (2018). Pola Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Soppeng. Al-Adyan, 5(103–134).
Tuasalamony, K., Hatuwe, R. S. M., Susiati, SusiatiMasniati, A., & Nilawati, M. R. (2020). Pengembangan Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Negeri 5 Namlea. Pedagogy, 7(2), 81–91.