Elemen Modal Sosial Anggota Kelompok Tani Padi di Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
DOI:
https://doi.org/10.35326/agribisnis.v8i1.5323Keywords:
Modal Sosial, Padi, Kelompok tani, Kecamatan TengaranAbstract
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah sentra padi sawah di Provinsi Jawa Tengah. Kelompok tani Marsudi Tani 2 di Desa Duren Kecamatan Tengaran kurang aktif sejak adanya Covid-19 di tahun 2020 yang terjadi di Indonesia. Kurang aktifnya tersebut menyebabkan peran kelompok tani Marsudi Tani 2 tidak optimal antara lain peran untuk mempermudah mendapatkan input usaha tani padi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat elemen modal sosial petani padi pada anggota kelompok tani Marsudi Tani 2. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 41 petani padi. Teknik analisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat elemen kepercayaan, partisipasi, dan norma dari anggota kelompok tani Marsudi Tani 2 di Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang menunjukkan kategori sangat tinggi sedangkan variabel jejaring pada kategori tinggi.
Downloads
References
Anisa, F. N., Gayatri, S., & Dalmiyatun, T. (2020). Pengaruh Kepercayaan Anggota Terhadap Kohesivitas Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 4(1), 176–191. https://doi.org/10.14710/agrisocionomics.v4i1.6236
Azzahra, F., & Sulandjari, K. (2022). Analisis Modal Sosial Rumah Tangga Petani Pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 20(02), 1–12. https://doi.org/10.46937/20202240339
BPS. (2021). Kecamatan Tengaran Dalam Angka 2021. Semarang: Badan Pusat Statisitk Kabupaten Semarang.
Dianingtyas, Z., & Situmorang, L. (2023). Modal Sosial Pada Kelompok Tani Wanita. Pembangunan Sosial, 11(2), 196–206.
Fukuyama, F. (2007). Kebajikan sosial dan pencipta kemakmuran (Terj. Ruslani). New York: Free Press Paperbacks.
Mukti, G. W., Andriani, R., & Kusumo, B. (2022). Jaringan Sosial Petani : Upaya Petani Pemula Dalam Membangun Jaringan Sosial Untuk Mengakses Sumberdaya Usahatani Farmers Social Networks : The Effort Of Beginning Farmers In Building Social Networks To Access Business Resources Gema Wibawa Mukti *, Rani. 8(1), 209–227.
Prasetyono, D. W., Astuti, S. J. W., Suprianto, & Syahrial, R. (2017). Pemberdayaan Petani Berbasis Modal Sosial Dan Kelembagaan. AJIE-Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 02(03), 2477–3824.
Putnam, R, D. (1993). Civic Traditions in Modern Italy.Princeton. Italy: Princeton University.
Reza, M., Noer, M., Yonariza, Y., & Asmawi, A. (2019). Hubungan Ikatan Anggota Kelompok Tani dengan Partisipasinya pada Proses Perencanaan Penyuluhan Pertanian Tingkat Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Penyuluhan, 15(1), 17–23. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v15i1.16355
Saparto, S., Wiharnata, A. I., & Sumardi, S. (2021). Perbedaan Pendapatan Dan Kelayakan Usahatani Padi Inpari 32 Dan Inpari 42. AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 5(1), 75. https://doi.org/10.32585/ags.v5i1.1027
Saptana, S., Sumardjo, & Heryanto, R. (2017). Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 10(2), 99–109.
Setina, L. (2005). Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.