Stereotip, Prasangka Dan Diskriminasi Yang Terjadi Pada Komunitas Pengungsi Ambon Di Masyarakat Pulau Makasar

Authors

  • Rosmawati T Universitas Muhammadiyah Buton
  • Amanda Putri Amalia Universitas Muhammadiyah Buton

Keywords:

Stereotip, Prasangka, Diskriminasi, Komunitas Pengungsi Ambon, Pulau Makassar

Abstract

Stereotip, prasangka, dan diskriminasi merupakan fenomena sosial yang dapat berdampak negatif terhadap kelompok tertentu, termasuk komunitas Ambon di pulau Makasar (Puma) Kota Baubau. Stereotip terhadap masyarakat Ambon sering kali berkaitan dengan karakteristik budaya dan historis yang disederhanakan, seperti anggapan bahwa mereka memiliki sifat keras atau mudah terlibat dalam konflik. Stereotip ini kemudian memicu prasangka yang menyebabkan perlakuan tidak adil dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sosial. Prasangka yang berakar kuat dapat berkembang menjadi diskriminasi, baik dalam bentuk eksplisit seperti pengucilan sosial dan ketidaksetaraan kesempatan, maupun dalam bentuk implisit seperti bias dalam pengambilan keputusan institusional. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana stereotip dan prasangka terhadap komunitas Ambon terbentuk serta dampaknya terhadap kehidupan sosial mereka. Dengan memahami mekanisme di balik fenomena ini, diharapkan dapat ditemukan langkah-langkah strategis untuk mengurangi diskriminasi dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa falsafah PO-5 menjadi dasar pegangan hidup masyarakat Pulau Makasar sehingga tercipta kondisi lingkungan Masyarakat yang harmonis, Aman, tentram serta jauh dari segala bentuk diskriminasi baik ras, agama, social-budaya dan sejenisnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.

Hendryan, T. (2024). Peran Psikologi Sosial Dalam Menangani Prasangka Buruk Terhadap Kasus Satpam Memukul Anjing. Humanitis: Jurnal Homaniora, Sosial Dan Bisnis, 2(6), 599–603.

Hidayat, M., Putra, M., Saputro, M. R., & Husna, R. N. (2023). Analisis Prasangka dan Diskriminasi pada Etnis Tionghoa di Indonesia. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 3(2), 228. https://doi.org/10.22373/arj.v3i2.19550

Juditha, C. (2015). Stereotip dan Prasangka dalam Konfl ik Etnis Tionghoa dan Bugis Makassar. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 12(1), 87–104. https://doi.org/10.24002/jik.v12i1.445

Moleong, L. J. (2018). Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revi). PT Remaja Rosdakarya.

Murdianto, M. (2018). Stereotip, prasangka dan resistensinya (studi kasus pada etnis Madura dan Tionghoa di Indonesia). QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 10(02).

Narti, S., & Indasari, F. (2018). Stereotipe Peran Gender Komunitas Nelayan Dalam Menghadapi Kerentanan Hidup Di Kota Bengkulu. Seminar Nasional Royal (SENAR), 9986(September), 591–596.

Nurdin, N. (2023). Konsep Polima dalam Pembentukan Karakter Anak pada Wilayah Keraton. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 347–359. https://doi.org/10.37985/murhum.v4i2.121

Poernamasari, N., & Julijanti, D. M. (2024). Perempuan sebagai Opinion Leader pada Sektor Ekonomi Kreatif di Madura. Kabillah: Journal of Social Community, 9(1), 370–378.

Shelley E. Taylor, L. A. P. D. O. S. (2022). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Kencana Prenada Media. https://books.google.co.id/books?id=1Y4M0AEACAAJ

Wisudo, B. (2010). Bertaruh Nyawa Merajut Damai: Kisah gerakan peringatan dini konflik di Ambon (Pertama). Yayasan Tifa.

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Rosmawati T, & Amanda Putri Amalia. (2024). Stereotip, Prasangka Dan Diskriminasi Yang Terjadi Pada Komunitas Pengungsi Ambon Di Masyarakat Pulau Makasar. Frame (Jurnal Ilmiah Mahasiswa), 3(2), 235–238. Retrieved from http://jurnal-umbuton.ac.id/index.php/frame/article/view/7156