Strategi Penjualan Produk Kopi Bubuk Jenis Robusta di Desa Rongi sebagai Upaya Mendukung Wisata Bahari Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan
DOI:
https://doi.org/10.35326/agribisnis.v5i2.2227Keywords:
Strategi Penjualan, Kopi Robusta Ronggi, Destinasi WisataAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menjadi pendorong dan penghambat penjualan kopi bubuk Rongi sebagai upaya mendukung wisata Bahari di Kabupaten Buton Selatan dan merumuskan strategi yaang tepat dalam peningkatan penjualan produk kopi bubuk Rongi jenis robusta dalam upaya mendukung wisata Bahari di Kabupaten Buton Selatan. Penelitian dilaksanakan di Desa Ronggi Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan pada bulan September sampai dengan Oktober 2021. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penjual kopi yang ada di Ronggi Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan yang berjumlah 100. Sampel penelitian ini adalah 24 UMKM penjual kopi sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi yang dilakukan pada strategi eksternal dan internal adalah pengembangan dan penjualan yang cocok untuk dijadikan usaha Kopi Robusta Bubuk untuk mendukung wisata Bahari Kecamatan Sampolawa adalah strategi agresif, dengan metode menggunakan kekuatan (strength) untuk memanfaatkan peluang (opportunity). Strategi SO : Kegiatan produksi kopi bubuk rongi yang berstandar sehingga menciptakan kualitas kopi yang baik. Strategi WO : Mengupdate inovasi produk yang menyesuaikan dengan tuntutan konsumen dengan bermacam varian rasa, teknologi sebagai sarana promosi seperti facebook dan Instagram, serta merektur karyawan yang professional dibidang agribisnis. Strategi ST : Memanfaatkan mitra untuk mendapatkan bahan utama produk yang lebih muda dan terjangkau sehingga bisa menekan biaya produksi dan menciptakan harga yang terjangkau untuk konsumen. Strategi WT : Meningkatkan sarana dan prasarana dengan pemanfataan teknologi sehingga dapat bersaing dengan produk secara nasional, selalu memperbanyak mitra penyaluran produk sehingga permintaan produk meningkat.